Dalam Gravitasi, Bentuk Bola Bumi Seperti Kentang!

Hasil pengukuran satelit GRACE dan CHAMP memvisualisasikan bentuk bumi sangat berantakan, bentuk bumi tidak seperti telur.

Bentuk bumi yang diwarnai berdasarkan tingkat kekuatan gravitasinya

Tulisan ini menjawab pertanyaan:
Apa itu gravitasi?
Apakah Gravitasi di semua permukaan bumi sama?
Kenapa kekuatan gravitasi berbeda-beda?
Peta gravitasi di di seluruh bumi

Mengapa beberapa tempat di Bumi memiliki medan gravitasi yang lebih tinggi daripada daerah lain? Terkadang alasannya belum diketahui apa yang menyebabkan perbedaan gravitasi tersebut. Gambar tersebut merupakan model bumi yang didasarkan pada kekuatan gravitasi yang diukur dengan satelit yang diberi nama GRACE (Gravity Recovery And Climat Experiment) dan CHAMP  (CHAllenging Minisatellite Payload). Satelit GRACE diluncurkan pada 17 Maret 2002 sedangkan satelit CHAMP diluncurkan  pada 15 Juli 2000. Perlu diketahui bahwa satelit tersebut sampai sekarang masih mengangkasa dan masih melakukan penelitian, kecuali satelit CHAMP sudah berakhir sejak 19 September 2010 yang lalu.

Hasil pengukuran GRACE dan CHAMP memvisualisasikan bentuk bumi sangat berantakan, bentuk bumi tidak seperti telur. Berdasarkan kekuatan gravitasinya, bentuk bumi lebih mirip kentang yang bentuknya tidak beraturan. Hasil geoid yang dipetakan itu disebut dengan Potsdam Gravity Potato karena bentuk mirip potato (kentang) dan penelitian tersebut dilakukan di Potsdam, Jerman.

Gambar animasi bola bumi yang diwarnai berdasarkan kekuatan gravitasi, warna merah menandakan kekuatan gravitasi yang tinggi, biru menandakan kekuatan gravitasi yang paling rendah, warna kuning menandakan kekuatan gravitasi rata-rata.

Pada peta tersebut, warna merah menunjukkan kekuatan gravitasi yang tinggi, sedangkan warna biru menunjukkan kekuatan gravitasi yang rendah. Bentuk tonjolan menggambarkan pegunungan dan cekungan menggambarkan lembah pada permukaan bumi. Akan tetapi tidak semua bentuk cekungan dan tonjolan melambangkan bentuk premukaan bumi, bisa jadi cekungan dan tonjolan tersebut berdasarkan tingkat kepadatan permukaan bumi, sebab pembuat model bumi tersebut dibuat berdasarkan kekuatan gravitasi.

Peta seperti ini digunakan untuk membantu mengkalibrasi perubahan permukaan bumi termasuk arus laut dan mencairnya sungai es. Peta di atas dibuat pada tahun 2005, namun peta gravitasi yang lebih baru dan lebih sensitif Bumi dibuat pada tahun 2011. Dengan demikian, saat ini apakah sudah ada peta gravitasi yang lebih baru dan lebih detail daripada peta gravitasi di atas? Lalu, apakah kita yang tinggal di Indonesia juga bisa membuat satelit dan pemetaan seperti itu? :)

Supaya Kamu bisa dapet materi lebih banyak, Admin cuman minta LIKE & SHARE website ini. Biar Admin tambah semangat gitu... :)